(M. Yusuf, S.Pd) |
MATARAM – Konferensi XXI Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi NTB untuk memilih pengurus baru periode 2019-2024 akan digelar pada 12-13 Oktober mendatang. Sejumlah calon ketua PGRI NTB mulai menyusun dan melobi kekuatan agar bisa terpilih di ajang Konferensi XXI tersebut.
Sejumlah nama-nama calon ketua PGRI NTB mulai bermunculan untuk bersaing dalam pemilihan nantinya untuk melanjutkan perjuangan H Ali Rahim yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Penguru Besar PGRI. Adapun nama-nama calon ketua PGRI NTB yang akan bersaing, diantaranya Muhammad Yusuf, yang kini masih menjabat sebagai Sekretaris Umum PGRI NTB, Dr Abdul Kadir, wakil ketua umum PGRI NTB, Sahnan, Wakil Ketua PGRI NTB yang juga kepala SMAN 2 Mataram
Muhammad Yusuf, salah satu calon ketu PGRI NTB mengaku siap menggantikan posisi H Muhammad Ali Rahim sebagai ketua PGRI NTB periode 2013 -2019.
“Tergantung arah dukungan jika diberikan kepercayaan, maka siap menahkodai PGRI NTB Priode 2019-2024,” kata Yusuf kepada wartawan, kemarin.
Menurut Yusuf yang juga masih menjadi pengawas pendidikan di Kota Mataram ini bahwa, berbagai dorongan dari kabupaten/kota untuk tampil dalam konferensi PGRI tahun ini bahkan sudah ada tiga rekomendasi dari pengurus PGRI Kabupaten Lombok Tengah, KSB, dan Sumbawa.
“Sudah ada tiga kabupaten yang memberikan rekomendasi untuk ikut di pemilihan ketua PGRI NTB,” terang Yusuf.
Dikatakannya, berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PGRI, kabupaten dan kota bisa mengajukan lebih dari satu nama untuk dicalonkan menjadi ketua PGRI. Nantinya, nama-nama yang lulus verifikasi akan mengerucut menjadi empat atau lima besar.
“Calon ini kan menurut anggaran dasar semua kabupaten kota boleh mengajukan nama nama, mencalonkan siapa calonnya. Nanti pada 12 Oktober bakal ada tim yang akan memverifikasi bakal calon menjadi calon,” bebernya.
Di samping memilih ketua PGRI, Konferensi XXI juga mengagendakan membahas program kerja PGRI untuk lima tahun kedepan. Yusuf bertekad akan menjadikan PGRI NTB sebagai organisasi yang profesional bagi guru-guru di NTB.
“Kita fokus pada organisasi profesi, bagaimana mengubah mindset guru,” ujarnya.
Pelaksanaan Konferensi sendiri dengan agenda memilih Ketua PGRI akan dilakukan dengan model pemungutan suara secara langsung yang diikuti oleh seluruh pengurus PGRI di sepuluh kabupaten/kota di NTB.
Terpisah Plt Ketua PGRI NTB Sahnan mengatakan, Konferensi PGRI pada 2013 silam, ada 310 pengurus yang berhak memberikan suara. Ali Rahim meraih kemenangan dengan berhasil mengalahkan tiga calon ketua yang lain, diantaranya H Mahmud, H Radana dan Hairil Anwar
Ali Rahim selaku calon incumbent mendapatkan suara sebanyak 216 suara. Sedangkan lawannya yakni H Mahmud mendapatkan 89 suara, H Radana meraih 4 suara dan Hairil Anwar hanya mendapatkan 1 suara. (adi)
Sejumlah nama-nama calon ketua PGRI NTB mulai bermunculan untuk bersaing dalam pemilihan nantinya untuk melanjutkan perjuangan H Ali Rahim yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Penguru Besar PGRI. Adapun nama-nama calon ketua PGRI NTB yang akan bersaing, diantaranya Muhammad Yusuf, yang kini masih menjabat sebagai Sekretaris Umum PGRI NTB, Dr Abdul Kadir, wakil ketua umum PGRI NTB, Sahnan, Wakil Ketua PGRI NTB yang juga kepala SMAN 2 Mataram
Muhammad Yusuf, salah satu calon ketu PGRI NTB mengaku siap menggantikan posisi H Muhammad Ali Rahim sebagai ketua PGRI NTB periode 2013 -2019.
“Tergantung arah dukungan jika diberikan kepercayaan, maka siap menahkodai PGRI NTB Priode 2019-2024,” kata Yusuf kepada wartawan, kemarin.
Menurut Yusuf yang juga masih menjadi pengawas pendidikan di Kota Mataram ini bahwa, berbagai dorongan dari kabupaten/kota untuk tampil dalam konferensi PGRI tahun ini bahkan sudah ada tiga rekomendasi dari pengurus PGRI Kabupaten Lombok Tengah, KSB, dan Sumbawa.
“Sudah ada tiga kabupaten yang memberikan rekomendasi untuk ikut di pemilihan ketua PGRI NTB,” terang Yusuf.
Dikatakannya, berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PGRI, kabupaten dan kota bisa mengajukan lebih dari satu nama untuk dicalonkan menjadi ketua PGRI. Nantinya, nama-nama yang lulus verifikasi akan mengerucut menjadi empat atau lima besar.
“Calon ini kan menurut anggaran dasar semua kabupaten kota boleh mengajukan nama nama, mencalonkan siapa calonnya. Nanti pada 12 Oktober bakal ada tim yang akan memverifikasi bakal calon menjadi calon,” bebernya.
Di samping memilih ketua PGRI, Konferensi XXI juga mengagendakan membahas program kerja PGRI untuk lima tahun kedepan. Yusuf bertekad akan menjadikan PGRI NTB sebagai organisasi yang profesional bagi guru-guru di NTB.
“Kita fokus pada organisasi profesi, bagaimana mengubah mindset guru,” ujarnya.
Pelaksanaan Konferensi sendiri dengan agenda memilih Ketua PGRI akan dilakukan dengan model pemungutan suara secara langsung yang diikuti oleh seluruh pengurus PGRI di sepuluh kabupaten/kota di NTB.
Terpisah Plt Ketua PGRI NTB Sahnan mengatakan, Konferensi PGRI pada 2013 silam, ada 310 pengurus yang berhak memberikan suara. Ali Rahim meraih kemenangan dengan berhasil mengalahkan tiga calon ketua yang lain, diantaranya H Mahmud, H Radana dan Hairil Anwar
Ali Rahim selaku calon incumbent mendapatkan suara sebanyak 216 suara. Sedangkan lawannya yakni H Mahmud mendapatkan 89 suara, H Radana meraih 4 suara dan Hairil Anwar hanya mendapatkan 1 suara. (adi)
Sumber : www.radarlombok.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar